Kamis, 23 Juli 2015

It's a New Beginning!


“Perjuangan masih panjang.” Kalimat inilah yang paling berkesan bagi saya ketika Pak Si (salah satu pembimbing dan guru matematika saya) menyampaikan pesannya di hari terakhir ujian nasional. Cukup sulit diresapi maknanya saat itu, walau saya sadar bahwa memang masih ada perjuangan-perjuangan lainnya. Ketika yang lain bersorak ria karena berakhirnya UN, kami malah diarahkan bahwa UN adalah awal dari perjuangan lain.


Harapan agar jalur SNMPTN menjadi wormhole dari skenario tes demi tes ini tetap menyala. Di sela-sela persiapan SBMPTN selalu terucap doa agar diluluskan melalui jalur ini. Bagaimana tidak, SNMPTN bukanlah bonus seperti yang disebut-sebut orang. Ini merupakan salah satu bukti nyata dari perjuangan tiga tahun belakangan. Nilai raport tinggi dan juara di kompetisi-kompetisi bukanlah yang mudah untuk didapatkan, semua perlu usaha keras. Jadi wajarlah jika saya dan pejuang-pejuang lain merasa sedih dan kecewa ketika ditolak di SNMPTN ini.

Di jalur wormhole ini saya mengambil FMIPA ITB di pilihan pertama dan FTSL di pilihan kedua. Bingung? Saya juga. Hehehe.. InsyaAllah ditulisan berikutnya saya akan bercerita sedikit mengenai yang sama-sama kita bingungkan. 


Ketertarikan yang tinggi terhadap matematika mengantarkan saya pada keberanian mengambil FMIPA ITB di jalur SNMPTN. Penggila kopi pasti ingin menikmati kopi terbaik di kedai kopi terbaik. Saya tidak ingin berspekulasi apakah ini salah satu faktor kegagalan di SNMPTN atau tidak, namun saya belum menemukan alumni sekolah saya yang masih aktif di ITB (untuk jauh tahun-tahun sebelumnya ada). Fakta ini menjadi motivasi tersendiri namun terkadang malah meruntuhkan semangat.

“Face it like a man”. Bagaimanapun kesempatan sekali seumur hidup ini telah berlalu, saatnya melihat kenyataan bahwa perjuangan benar-benar masih panjang. Jika Thomas Alva Edison menyerah pada percobaan pertamanya, mungkin sekarang dunia masih gelap dan tentunya saya tidak bisa membuat tulisan ini. Jika Nabi Yusuf a.s. tidak dibuang oleh saudara-saudanya ke sumur, mungkin ia tidak akan menjadi petinggi Mesir. Ya, semoga Allah sedang mengarahkan saya dan kita semua ke jalan cerita yang lebih baik. 


“Face it like a man”. Saya bukan sedang promosi suatu produk, tapi begitulah ketika kita tidak bisa menyalahkan pihak lain lagi. Kita bisa saja menganggap kegagalan di SNMPTN adalah karena pihak lain. Bagaimana dengan SBMPTN? Yang bisa kita lakukan adalah maksimalkan persiapan, dan hasilnya tetap di tangan Allah Yang Maha Mengetahui. Jika gagal lagi, semoga jalan ceritanya menjadi jauh lebih indah lagi.

Alhamdulillah, ternyata Allah telah memudahkan tiap langkah. Saya diterima di FMIPA ITB. Air mata haru dan sujud syukur mengiringi setelah pengumuman hasil SBMPTN. Tidak hanya saya, keluarga dan sahabat-sahabat pun begitu. Semoga Allah meridhoi hasil ini dan perjalanan kedepan.

Perjuangan baru saja dimulai, perjuangan masih panjang.


  
 

 


  

1 komentar: